Jumat, 15 Juni 2012

Buddhisme Zen


1.      Pengertian Zen
Zen merupakan salah satu ajaran Buddha di India, yang menyebar melalui Cina dan Korea. Banyak orang yang yang sulit mengertikan zen sesungguhnya. Zen yang diambil dari aksara Cina berarti “menunjukkan kesederhanaan”. Zen adalah ajaran yang jelas dan singkat. Ada juga yang berpendapat bahwa zen merupakan filosofi, dan bukanlah sebuah agama.
Menurut Suzuki, zen bukanlah filosofi karena pemikiran zen bukanlah berdsarkan pada logika dan analisis. Zen tidak pernah mengajarkan untuk berpikir secara intelektual dan menganalisis.
Zen memiliki tiga arti yang berbeda namun berkaitan. Chrismas humpeyrs dalam key kit, mengatakan bahwa:
Pertama, zen berarti meditasi. Zen adalah istilah Jepang mengungkapkan Bahasa Cina Chan, yang berarti ditelusuri berasal dari bahasa Sansekerta Dhyana. Kedua, dalam arti khusus zen adalah nama dari kekuatan absolut atau realitas tinggi yang tidak dapat disebutkan dengan kata-kata. Ketiga, dalam arti yang lebih khusus zen adalah pengalaman mistis akan keabsolutan kekuatan tersebut, suatu kesadaran tiba-tiba dan diluar batasan. Pengalaman mistis ini biasanya disebut kesadaran atau Wu dalam bahasa Cina dan Satori dalam bahasa Jepang.
Ketiga arti zen tersebut saling berkaitan. Meditasi, arti umum adalah cara utama untuk mendapatkan pengalaman langsung dengan realitas tertinggi, dan mungkin orang yang melaksanakan meditasi akan mengalami pemahaman realitas kosmis ini dalam situasi yang penuh inspirasi saat mengalami kesadaran spiritual.
Sehingga dapat dikatakan zen Biddhisme adalah sebuah aliran yang menekakan pentingnya meditasi dan mengkhususkan diri dalam hal itu. Zen yang mewakili puncak spiritualitas dalam agama Buddha adalah berintikan tentang transmisi jiwa ajaran Buddha yang bersifat istimewa.

2.      Sejarah Aliran Zen
Aliran Zen ini merupakan pecahan dari aliran Mahayana, yang memiliki arti perahu besar, maksud dari perahu besar adalah aliran Chan di Tiongkok yang dikenal di India dengan aliran Dhyana dan di Jepang dikenal dengan aliran Zen. Dhyana itu bermakna meditasi (Samadhi). Chan dan Zen itu perubahan bunyi dari Dhyana, menurut dialek Tiongkok dan dialek Jepang.
Ajaran Zen pertama kali dibawa ke Cina pada awal abad ke-6 oleh seorang pendeta India yang bernama Bodhidharma (470-543 M). Bodhidharma adalah seorang pendeta yang mengajarkan Buddhisme lewat metode meditasi. Sehingga, Bodhidharma dianggap sebagai peintis Zen.
Bodhidharma datang ke Tiongkok pada masa dinasti Liang (502-557 M). Sebenarnya ajaran Bodhidharma tidak menitik beratkan teori-teori, yang penting adalah pengertian dan intuisi dari seorang siswa yang timbul dalam batinnya sendiri di dalam usaha penghayatan terhadap Buddha Dharma di samping adanya ketekunan di dalam meditasi dengan banyaknya cerita mengenai kehebatan pendeta ini, maka banyak orang yang ingin berguru padanya.
Ada tiga jalan yang biasanya ditempuh dalam latihan Zen, yaitu ‘Zazen’ yang berarti meditasi duduk, yaitu sikap merenung yang mendalam dengan cara diam berjam-jam dan bahkan berhari-hari. Dilanjutkan dengan ‘Koan’ yang berarti konsentrasi akan suatu masalah tertentu. Selanjutnya sikap ‘Sanzen’, yaitu bimbingan mengenai soal-soal meditasi. Bila ketiga jalan ini dijalankan dengan baik, seseorang akan memasuki keadaan pencerahan’Satori’, yaitu suatu situasi santai yang baru sekali ini dirasakan, satori adalah suatu pengalaman intuisi, pengalaman mistik bahwa ia tidak lagi berpribadi (an-atta/an-atman).

3.      Aliran-aliran Buddhisme Zen
a.       Aliran Lin Chi, dikembangkan oleh master Lin Chi (kira-kira 850 M).
b.      Aliran Chau Tung,  dikembangkan oleh master Tung San Liang Chie (808-869 M) dan Chau San (840-901 M).
c.       Aliran Kuei Yang, dikembangkan oleh Kuei San (771-853 M) dan Yang San (807-883 M).
d.      Aliran Yun Men, dikembangkan oleh Yun Men (862-853 M).
e.       Aliran Fa Yen, dikembangkan oleh Fa Yen (8885-958 M).

Kelima aliran ini dilebur menjadi dua aliran, yakni Tsao Tung (Soto) dan Lin Chi (Rinzai). Aliran Soto menekankan pencapaian pencerahan melalui meditasi tenang pengosongan pikiran (kontemplasi), sedangkan aliran Rizai menekankan pencapaian pencerahan melalui meditasi yang diarahkan kepada aliran tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar