“ALIRAN
HINAYANA DAN MAHAYANA”
ALIRAN HINAYANA DAN MAHAYANA
Latar belakang Mahayana dan Hinayana
Antara abad 1 SM hingga 1 M, kedua
istilah Mahayana dan Hinayana muncul di Sutra Saddharma Pundarika atau "Sutra Teratai Ajaran Kebajikan". Kira-kira abad ke-2 M,
Mahayana didefinisikan secara jelas. Nagarjuna mengembangkan filosofi
"kekosongan" Mahayana dan membuktikan bahwa segala sesuatunya adalah
"Kosong" dalam buku kecil "Madhyamika-karika". Kira-kira
pada abad ke-4, Asanga dan Vasubandhu banyak menulis buku-buku Mahayana.
Setelah abad ke-1 M, kaum Mahayana meneguhkan pendiriannya dan setelahnya
istilah Mahayana dan Hinayana mulai dikenal.
A. Aliran
Hinayana
Istilah Hinayana (Sanskerta: हीनयान) adalah istilah dalam agama Buddha yang
muncul setelah Mahayana berkembang. Istilah ini sebenarnya kurang
tepat dipakai. Penggunaan pasangan yang lebih baik adalah Theravada - Mahayana,
dan bukannya Hinayana - Mahayana. Hinayana berarti kendaraan kecil, yang
menunjukkan jumlah pengikut agama Buddha yang lebih sedikit
dibandingkan aliran Mahayana (kendaraan besar). Aliran Hinayana
disebut juga aliranTheravada. Hinayana merupakan aliran agama Buddha yang
menekankan kemurnian dan keotentikkan ajaran agama Buddha sesuai dengan yang
diajarkan Buddha Siddharta Gautama. Tidak seperti Mahayana yang
menggunakan bahasa Sanskerta, Hinayana menggunakan bahasa
Pali dalam peribadatan dan teks Tripitaka. Saat ini basis utama
pengikut aliran Hinayana tersebar mulai dari Srilanka, Bhutan, Myanmar, Thailand, Vietnam, Kamboja,
dan Laos
Pokok ajaran Hinayana :
a) Segala
sesuatu bersifat fana serta hanya berada untuk sesaat saja. Apa yang berbeda
untuk sesaat saja itu disebut dharma. Oleh karena itu tidak ada sesuatu
yang tetap berada. Tidak ada aku yang merasa, sebab yang ada adalah perasaan,
demikian seterusnya.
b) Dharma-dharma
itu adalah kenyataan atau relasi yang kecil dan pendek, yang berkelompok
sebagai sebab dan akibat. Karena pengaliran dharma yang terus-menerus maka
timbullah kesadaran aku yang palsu atau ada”perorangan” yang palsu.
c) Tujuan
hidup ialah Nirwana, tempat kesadaran ditiadakan. Sebab segala kesadaran adalah
belenggu karena kesadaran tidak lain adalah kesadaran terhadap sesuatu. Apakah
yang tinggal berada di dalam Nirwana itu, sebenarnya tidak diuraikan dengan
jelas.
d) Cita-cita
yang tertinggi ialah menjadai arhat, yaitu orang yang sudah berhenti
keinginannya, ketidaktahuannya, dan sebagainya, dan oleh karenanya tidak
ditaklukkan lagi pada kelahiran kembali.
Kitab Suci Hinayana:
- Vinaya Pitaka, (peraturan-peraturan golongan para Bhiksu) berbicara mengenai Sangha. Terdiri dari 3 buah tulisan yang yang membicarakan peraturan-peraturan tata-tertib bagi para bhiksu.
- Sutta Pitaka, (keranjang pengajaran). Memuat 4 buah kumpulan yang besar dari pelajaran buddha. terdiri dari bermacam-macam ceramah yang diberikan oleh Buddha.
- Abhimdhamma Pitaka, berisi analisis ajaran Buddha. Terdiri dari 7 buah naskah, yang merupakan uraian-uraian ilmiah yanmg kering tentang dogmatika.
B. Aliran
Mahayana
Mahayana (berasal dari
bahasa Sanskerta: महायान, mahāyāna yang secara harafiah berarti 'Kendaraan Besar')
adalah satu dari dua aliran utama Agama Buddha dan merupakan istilah
pembagian filosofi dan ajaran Sang Buddha. Mahayana, yang dilahirkan
di India, digunakan atas tiga pengertian utama:
1.
Sebagai tradisi yang masih berada, Mahayana merupakan
kumpulan terbesar dari dua tradisi Agama Buddha yang ada hari ini, yang lainnya
adalahTheravada. Pembagian ini seringkali diperdebatkan oleh berbagai kelompok.
2. Menurut cara pembagian klasifikasi
filosofi Agama Buddha berdasarkan aliran Mahayana, Mahayana merujuk kepada
tingkat motifasi spiritual. (yang dikenal juga dengan sebutan Bodhisattvayana) Berdasarkan
pembagian ini, pendekatan pilihan yang lain disebut Hinayana, atau
Shravakayana. Hal ini juga dikenal dalam Ajaran Theravada, tetapi tidak
dianggap sebagai pendekatan yang sesuai.
3.
Menurut susunan Ajaran Vajrayana mengenai
pembagian jalur pengajaran, Mahayana merujuk kepada satu dari tiga jalan menuju
pencerahan, dua lainnya adalah Hinayana dan Vajrayana. Pembagian pengajaran
dalam Agama Buddha Vajrayana, dan tidak dikenal dalam ajaran Agama Buddha
Mahayana dan Theravada.
Walaupun asal-usul keberadaan Mahayana mengacu
pada Buddha Gautama, para sejarawan berkesimpulan bahwa Mahayana berasal dari
India pada abad ke 1, atau abad ke 1 SM. Menurut sejarawan, Mahayana
menjadi gerakan utama dalam Agama Buddha di India pada abad ke 5, mulai masa
tersebut naskah-naskah Mahayana mulai muncul pada catatan prasasti di
India. Sebelum abad ke 11 (ketika Mahayana masih berada di India),
Sutra-sutra Mahayana masih berada dalam proses perbaikan. Oleh karena itu,
beragam sutra dari sutra yang sama mungkin muncul. Terjemahan-terjemahan ini
tidak dianggap oleh para sejarawan dalam membentuk sejarah Mahayana.
Dalam perjalanan sejarahnya, Mahayana
menyebar keseluruh Asia Timur. Negara-negara yang menganut ajaran Mahayana
sekarang ini adalah Cina, Jepang,Korea dan Vietnam dan
penganut Agama Buddha Tibet (etnis Himalaya yang diakibatkan oleh
invasi Cina ke Tibet). Aliran Agama Buddha Mahayana sekarang ini adalah
"Pure
Land", Zen, Nichiren, Singon, Tibetan dan Tendai.
Ketiga terakhir memiliki aliran pengajaran baik Mahayana maupun Vajrayana.
Pimpinan Besar Mahayana
Ada tiga pimpinan besar Mahayana yang
terkenal dengan julukan “Tiga Matahari Mahayana”, karena merekalah yang
memancarkan sinar Mahayana hingga sampai di sebagian besar benua Asia seperti ;
Tibet, Nepal, Monggolia, Tiongkok, Korea, Jepang dan Indonesia.
-
Nagarjuna
Salah satu dari ahli-ahli filsafat terbesar di Mahayana adalah Nagarjuna, yang
menurut cerita hidup sekitar abad ke-2 M. Golongannya itu dinamakan juga
golongan Madhyamika atau penganut jalan tengah. Nagarjuna adalah pimpina Sangha
yang ke 14. Beliau mendirikan suatu perguruan Mystik yang bernama Madhyamika
dan membuat kitab :
Madhyamika
Suttra yang berisi penuh dengan Mystik
dan Metaphysika.
Prajanaparamita yang menceritakan tentang kekosongan benda-benda
semuanya, juga tentang apa yang dinamakan Paramita (Enam kesempurnaan yang
dimiliki oleh setiap Boddhisattva).
-
Aryasangha
muncul sekitar abad ke-4 M. Aryasangha menjadi tokoh yang sangat penting dari
suatu golongan falsafi, yang telah berkembang sebelum zamannya dan yang
terkenal dengan dua nama : “Vijnanavadin” (mereka yang mengajarkan bahwa yang
sejati itu hanya kesadaran) dan “Yogacara” (mereka yang menempuh jalan yoga).
Beliau membuat kitab bernama Yogacarabhunicastra.
1.
Canti Deva adalah salah satu pimpinan besar Mahayana
yang terakhir. Dia mengarang kitab berjudul :
Ciksasammucchaya (ikhtisar para siswa) berupa kitab syair.
Bodhicaryavatara (jalan yang menuju kearah kebangunan kebijaksanaan)
Kitab Mahayana
Salah satu diantanya yang paling
terkenal ialah Vimalakirti Sutra, yang berisi tentang seseorang yang
berumah tangga tetapi hidupnya lebih suci daripada semuanya Bodhisattwa.
Banyak kitab-kitab Mahayana yang tidak
boleh kita lupakan yang tidak diketahui siapa pengarangnya. Yaitu :
Karandavyuha
Sukhavatisvaha
Saddharmapundarika
Lankavatara Sutra
Avatamkara sutra
Vajraccedhika Sutra
Perbedaan aliran Hinayana dan
Mahayana,yaitu:
1.
Jika
aliran Buddhisme Hinayana pada dasarnya memandang manusia sebagai pribadi, yang
persamaan haknya tidak bergantung kepada penyelamatan orang lain, aliran
Mahayana berpendirian sebaliknya. Oleh karena kehidupan itu satu, nasib
seseorang berkaitan dengan nasib manusia seluruhnya. Mereka berpendapat bahwa
hal ini terkandung dalam ajaran pokok Sang Buddha tentang anatta yang
seperti telah kita ketahui berarti bahwa semua makhluk dan semua hal tidak
mempunyai kemandirian.
2. Aliran Hinayana berpendapat bahwa nasib manusia di alam semesta
ini terletak di tangannya sendiri. Tidak ada dewa-dewa ataupun kekuatan yang
melebihi manusia untuk membantunya mengatasi kesulitan hidup ini. Bagi Aliran
Mahayana, adanya rahmat bagi semua orang merupakan suatu kenyataan. Kedamaian
yang ada di dalam hati semua manusia di sebabkan karena adanya suatu kekuatan
tanpa batas, yang berakar dalam Nirwana, yang tanpa kecuali memperhatikan
setiap jiwa dan berada dalam setiap jiwa itu, dan pada saatnya yang tepat akan
menarik setiap jiwa itu ke tujuan itu.
3. Dalam Aliran Hinayana, kebajikan utama adalah bodhi, kearifan,
yang lebih mengutamakan perbuatan yang tidak mementingkan diri sendiri dari
pada perbuatan aktif mencari kebenaran. Aliran Mahayana menempatkan istilah
lain sebagai pusat perhatiannya, yaitu karuma, kasih sayang.
4. Aliran Buddhisme Hinayana berpusat pada rahib. Biara-biara
adalah pusat kehidupan rohani negeri-negeri dimana aliran ini dianut oleh
banyak orang yang mengingatkan semua orang akan adanya kebenaran agung yang
pada akhirnya memberi makna kepada kehidupan ini merupakan pembenaran terakhir
bagi dunia. Sebaliknya, aliran Buddha Mahayana merupakan agama bagi orang awam.
Bahkan para rahibnya diharapkan merupanyai perhatian utama melayani perhatian
utama untuk melayani orang awam.
1.
Sebagai tradisi yang masih berada, Mahayana merupakan kumpulan terbesar
dari dua tradisi Agama Buddha yang ada hari ini, yang lainnya adalah Theravada.
Pembagian ini seringkali diperdebatkan oleh berbagai kelompok.
2. Menurut cara pembagian klasifikasi
filosofi Agama Buddha berdasarkan aliran Mahayana, Mahayana merujuk kepada
tingkat motifasi spiritual (yang dikenal juga dengan sebutan Bodhisattvayana)
Berdasarkan pembagian ini, pendekatan pilihan yang lain disebut Hinayana, atau
Shravakayana. Hal ini juga dikenal dalam Ajaran Theravada, tetapi tidak dianggap
sebagai pendekatan yang sesuai.
3.
Menurut susunan Ajaran Vajrayana mengenai
pembagian jalur pengajaran, Mahayana merujuk kepada satu dari tiga jalan menuju
pencerahan, dua lainnya adalah Hinayana dan Vajrayana. Pembagian pengajaran
dalam Agama Buddha Vajrayana, dan tidak dikenal dalam ajaran Agama Buddha
Mahayana dan Theravada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar