Selasa, 22 Mei 2012

KONSEPSI TENTANG ALAM DAN MANUSIA


Konsepsi tentang Alam dan Manusia

A.  Konsepsi tentang Alam
1.    Sattaloka, terdiri dari tiga puluh satu alam kehidupan yang dapat dikelompokkan atau digolongkan menjadi:
a.    Kamaloka, alam kehidupan yang masih senang dengan nafsu birahi dan terikat oleh panca indra.
b.   Rupaloka, alam kehidupan yang mempunyai rupa jhana atau alam bentuk.
c.    Arupaloka, alam kehidupan yang mempunyai arupa jhana atau alam tanpa bentuk.

B.   Konsepsi tentang Manusia
Manusia merupakan makhluk yang menempati kedudukan khusus dan mempunyai corak yang sangat dominan. Dalam ajaran Buddha, manusia merupakan titik tolak atau dasar dari ajaran seluruh Buddha. Masalah manusia banyak dibicarakan dalam ajaran yang disebut Trilakhana atau tiga corak umum dalam ajaran Buddha. Ajaran esensinya yaitu:
a.    Anicca (ketidak-kekalan)
b.   Dukkha (derita jasmani-rohani)
c.    Anatta (tidak ada inti yang kekal/tanpa aku)

C.   Etika (Catur Paramitha dan Catur Mara)
1.    Catur Paramitha (empat sifat ketuhanan)
a.    Metta, ialah cinta-kasih universal yang menjadi akar dari perbuatan baik (kusala-kamma). Bila ini dikembangkan dosa akan tertekan.
b.   Karuna, ialah kasih-sayang universal karena melihat suatu kesengsaraan, yang menjadi akar perbuatan baik (kusala-kamma). Bila ini berkembang lobha akan tertekan.
c.    Mudhita, ialah perasaan bahagia (simpati) universal karena melihat makhluk lain bergembira, yang menjadi akar dari perbuatan baik (kusala-kamma). Bial ini berkembang issa akan tertekan.
d.     Upekkha, ialah keseimbangan bathin universal sebagai hasil dari melaksanakan metta. Karuna. Mudhita dan upekkha, juga merupakan akar dari perbuatan baik (kusala-kamma). Bila ini telah berkembang moha akan tertekan, bahkan akan lenyap.

2.   Catur Mara (empat sifat syetan/jahat)
a.    Dosa, ialah kebencian yang menjadi akar dari perbuatan jahat (akusalakamma) dan akan lenyap bila di kembangkan metta. Dosa ini secara etika (ajaran tentang keluhuran buda dan kesopanan) berarti kebencian. Tetapi secara psychilogi (kejiwaan) berarti pukulan yang berat dari pikiran terhadap objek bertentangan.
b.   Lobha, ialah serakah yang menjadi akar dari perbuatan jahat (akusalakamma) dan akan lenyap bila di kembangkan karuna. Lobha ini secara ethica berarti keserakahan/ketamakan. Tetapi secara psychilogi (kejiwaan) berarti terikat  pikiran pada objek-objek.
c.    Issa, ialah iri hati yaitu perasaan tidak senang melihat makhluk lain berbahagia, yang menjadi akar dari perbuatan jahat (akusalakamma) dan akan lenyap bila dikembangkan mudhita.
d.    Moha, ialah kegelisahan bathin sebagai akibat dari perbuatan dosa, lobha, dan issa. Akan lenyap bila dikembangkan upekkha. Moha berarti kebodohan dan kurangnya pengertian. Selain itu moha juga disebut Avijja yaitu ketidaktahuan, atau Annana yaitu tidak berpengetahuan, atau Adassana yaitu tidak melihat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar