A. Konsepsi tentang Alam
1.
Sattaloka,
terdiri dari tiga puluh satu alam kehidupan yang dapat dikelompokkan atau
digolongkan menjadi:
a.
Kamaloka,
alam kehidupan yang masih senang dengan nafsu birahi dan terikat oleh panca
indra.
b.
Rupaloka,
alam kehidupan yang mempunyai rupa jhana atau alam bentuk.
c.
Arupaloka,
alam kehidupan yang mempunyai arupa jhana atau alam tanpa bentuk.
B.
Konsepsi
tentang Manusia
Manusia merupakan makhluk yang menempati
kedudukan khusus dan mempunyai corak yang sangat dominan. Dalam ajaran Buddha,
manusia merupakan titik tolak atau dasar dari ajaran seluruh Buddha. Masalah
manusia banyak dibicarakan dalam ajaran yang disebut Trilakhana atau tiga corak
umum dalam ajaran Buddha. Ajaran esensinya yaitu:
a.
Anicca
(ketidak-kekalan)
b.
Dukkha
(derita jasmani-rohani)
c.
Anatta
(tidak ada inti yang kekal/tanpa aku)
C.
Etika (Catur
Paramitha dan Catur Mara)
1.
Catur
Paramitha (empat sifat ketuhanan)
a.
Metta,
ialah cinta-kasih universal yang menjadi akar dari perbuatan baik (kusala-kamma). Bila
ini dikembangkan dosa akan tertekan.
b.
Karuna, ialah
kasih-sayang universal karena melihat suatu kesengsaraan, yang menjadi akar perbuatan baik
(kusala-kamma). Bila ini berkembang lobha akan tertekan.
c.
Mudhita,
ialah perasaan bahagia (simpati) universal karena melihat makhluk lain bergembira, yang menjadi akar dari
perbuatan baik (kusala-kamma). Bial ini berkembang issa akan tertekan.
d.
Upekkha, ialah keseimbangan bathin universal sebagai
hasil dari melaksanakan metta. Karuna. Mudhita dan upekkha, juga
merupakan akar dari perbuatan baik (kusala-kamma). Bila ini telah berkembang
moha akan tertekan, bahkan akan lenyap.
2.
Catur
Mara (empat sifat syetan/jahat)
a.
Dosa, ialah
kebencian yang menjadi akar dari perbuatan jahat (akusalakamma) dan akan lenyap
bila di kembangkan metta. Dosa ini secara etika (ajaran tentang keluhuran buda dan
kesopanan) berarti kebencian. Tetapi secara psychilogi (kejiwaan) berarti pukulan
yang berat dari pikiran terhadap objek bertentangan.
b.
Lobha,
ialah serakah yang menjadi akar dari perbuatan jahat (akusalakamma) dan akan
lenyap bila di kembangkan karuna. Lobha ini secara ethica berarti keserakahan/ketamakan.
Tetapi secara psychilogi (kejiwaan) berarti terikat pikiran pada
objek-objek.
c.
Issa,
ialah iri hati yaitu perasaan tidak senang melihat makhluk lain berbahagia,
yang menjadi akar dari perbuatan jahat (akusalakamma) dan akan lenyap bila
dikembangkan mudhita.
d.
Moha, ialah
kegelisahan bathin sebagai akibat dari perbuatan dosa, lobha, dan issa. Akan lenyap bila dikembangkan
upekkha. Moha berarti kebodohan dan kurangnya pengertian. Selain itu moha juga disebut Avijja yaitu ketidaktahuan, atau Annana yaitu
tidak berpengetahuan, atau Adassana yaitu tidak melihat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar