Rabu, 23 Mei 2012

ALIRAN TANTRAYANA,MANTRAYANA,VAJRAYANA


 “Aliran Tantrayana, Mantrayana dan Vajrayana

Aliran Tantrayana, Mantrayana dan Vajrayana

1.    Aliran Tantrayana

Ajaran Tantrayana yang mulai diperkenalkan secara luas oleh Buddha Padmasambava yang terlahir dari sebuah teratai tidak mempunyai orang tua kandung, langsung terlahir dalam sebuah teratai dengan berwujud seorang bocah yang telah berusia delapan tahun. Dari kelahirannya yang sangat mukjizat dan rahasia (disebuah pulau yang tidak berpenghuni manusia) ini saja sudah tercermin dari ajarannya.

Tantra itu menggabungkan keperluan kebaktian dari umat dengan latihan meditasi dari sekte Yogacara, dan dengan metafisika-Madhyamika. Walaupun keseluruhannya, dan sudah tentu akan adanya suatu kekeliruan besar untuk menginterpretasikan Buddhism-Tantra sebagai suatu gerakan dari penyatuan.

Tantra itu mewakili di antara sekte-sekte Mahayana, panca indera mengenai semangat, secar tradisi ditegaskan sebagai terdiri dari perawatan dan hasil dari yang bermanfaat, dan menghapuskan serta gangguan dari yang tidak bermanfaat, keadaan mengenai pikiran. Dengan keadaan bermanfaat dari Jhana, atau Dhyana, pikiran yang terutama dimaksudkan. Maka dari itu kepentingan yang didominasi Tantra bukanlah teori tetapi praktek. Yogacarin menekankan Meditasi, walaupun asalnya suatu protes terhadap satu sisi, akhirnya bertemu nasib yang sama, dimengerti untuk mengartikan bukan perolehan yang sebenarnya dari dhyana tapi suatu teori, bukan mengatakan spekulasi, interpretasi mengenai existensi di dalam cahaya dari pengalaman ini.
Aliran Tantrayana dalam Agama Buddha
Sekte Tantrayana merupakan sekte yang lahir dari Mahayana, dapat dikatakan Tantrayana adalah aspek esoteric Buddhisme khususnya Mahayana. akan tetapi sekte Tantrayana ini pun terbagi lagi menjadi tiga aliran antara lain :
1.    Mantrayana
2.   Vajrayana
3.   Sahajayana
Meskipun ketiga aliran ini lahir dari sekte Tantrayana yang merupakan sekte dari Mahayana, tapi tiga aliran ini lebih berkembang pada sekte Mahayana itu sendiri atau mempengaruhi sekte Mahayana itu sendiri.
2.   Mantrayana
Pokok-pokok dari ajaran Mantrayana dapat dilihat dari karya Padma-Dkarpo, tujuan dari Mantrayana ini sama seperti aliran dalam agama Buddha lainnya yaitu ingin mencapai penerangan sempurna.
Cara untuk mencapai tujuan tersebut menurut aliran Mantrayana adalah mengambil perlindungan serta mempersiapkan diri dengan berpedoman pada Boddhicitta. Boddhicitta ini terbagi menjadi dua antara lain :
  • Boddhi pranidhi citta, yaitu tingkat persiapan untuk mencapai kebuddhaan
  • Boddhi prasthana citta, yaitu pelaksanaan sesungguhnya dalam usaha menuju cita-cita

3.   Vajrayana
Tujuan dari aliran ini adalah mencapai kesempurnaan dalam penceerahan dengan tubuh fisik kita ini di kehidupan ini juga tanpa harus menunggu hingga kalpa-kalpa uang tak terhitung. Dalam aliran Vajrayana untuk mencapai pembebasan harus melalui proses panca skhandha, yaitu suatu konsep dalam agama Buddha yang menyatakan bahwa manusia adalah merupakan kombinasi dari kekuatan atau energy fisik dan mental yang selalu dalam keadaan bergerak dan berubah, yang disebut lima kelompok kegemaran yaitu :
1.    Rupakhanda (bentuk)
2.   Vedanakhanda (perasaan)
3.   Sannakhanda (pencerapan)
4.   Sankharakhanda (bentuk-bentuk pikiran)
5.   Vinannakhanda (kesadaran)
Vajrayana memandang alam kosmos dalam kaitan ajaran untuk mencapai pembebasan. Di dalam Vajrayana Buddha bermanifestasi dan berada dimana-mana, oleh karenanya memiliki elemen-elemen seperti tanah, air, api, angin, angkasa, dan kesadaran.
-         Sahajayana
Merupakan aliran yang memiliki hubungan erat dengan Vajrayana. Sahajayana menyatakan kenyatan dan bentuk kenyataan adalah tidak terpisah satu dengan yang lainnya, bukan dengan suatu jembatan melainkan keduanya identik satu dan yang lainnya.
Sesungguhnya yang diajarakan Sahajayana bukanlah system yang intelektual, tetapi lebih bersifat sauatu disiplin yang keras dan harus dilakukan serta hal ini menjadikannya sulit untuk dimengerti dan dibuat batasan-batasannya. Aspek dari ajarannya adalah :


1.    Dristi, yaitu pandangan yang didasarkan pada pengalaman.
2.   Bhavana, yaitu kemajuan batin yang diperoleh berdasarkan Sahajayana.
3.   Carya, yaitu hidup dan berbuat sebagaimana mestinya.
4.   Phala, yaitu pemanunggalan dari keperibadian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar